Astagfirullah, Akhir-akhir ini begitu banyak teguran yang menimpali telingaku... Hingga membuat telinga ini panas, dan membuat wajah ini memerah seperti kepiting rebus bukan karena tersipu malu entah perasaan apa yang membuat wajah ini memerah. Aktivitasku keluar malam akhirnya membuat banyak mata yang melihat mengharuskan mereka berbicara... : “Ri, ini ada titipan pesan dari ikhwan katanya akhwat tidak beredar lagi diRassa Kafe diatas jam 7 malam.” Kata Kakak yang stand by dikafe itu. Ikhwannya sih tak menyebut nama katanya untuk akhwat secara keseluruhan....Alhamdulillah, bukan saya tersangka utamanya...he...he..he, masih bisa bernapas lega. Setelah kakak itu menyampaikan pesannya, mata ini menoleh ke arah jam, Nah lho sudah jam 7 lewat 15 menit sebentar lagi Isya.
Akhirnya tanpa banyak bicara lagi saya melangkahkan kaki keluar dari kafe itu, hari ini pulang malam lagi naik angkot pula. Keesokan harinya ketemu dengan seorang akhwat, sekedar basa-basi tapi bukan nasi basi akhwatnya tanya-tanya tentang kesibukan saya belakangan ini.,., dengan senyam-senyum saya menjawab, ndak ada jie kak.... “oia kak, tadi malam saya ke rassa kafe. Ada peraturan baru lho ( biasa, mau dibilang update dalan berita ) katanya akhwat dilarang berlama-lama diKafe diatas jam 7 malam” ceritaku sekedar ingin membagi informasi. “Iya nih Ri, ada yang nitip pesan buat Riri ( Pesan Lagi???? Tabe’ Deh )katanya Riri suka main klo malam-malam ke kafe.nah, saya disuruh negur Riri. Klo bisa lebih menjaga diri lagi “. Ye, pikirnya akhwat ini bisa kujadikan partner melawan ikhwan yang menegur....he...he...he maklum mau lobi-lobi politik.
Tapi setelah dipikir-pikir benar juga sih, saya sudah keseringan pulang malam akhir-akhir ini dan itu bukan karena urusan yang urgen. Setelah saya telaah dengan seksama, Seharusnya saya bersyukur karena ada begitu banyak teman yang ingin melihat kebaikan dalam diri saya, bukan malah melihat saya terperangkap dengan rutinitas malam saya. Disamping itu karena saya memang seorang akhwat yang mudah tertimpa fitnah, okelah kalau semua tetangga mengerti dengan aktifitas kita, tapi kalau tidak maka kita akan menjadi bahan fitnah...!! Tak ada asap kalu tak ada api, orang tak akan berprasangka buruk sama kita kalau kita juga bisa menjaga perilaku kita. Okelah kalau begitu, bagi teman-teman yang telah memberikan kritik dan sarannya saya Maafkan, eh salah saya berterima kasih sekali untuk semua itu.
Jadi Ingat beberapa waktu lalu ketika Sang Murabbi ( maksudnya Murabbi saya ) harus melakukan evaluasi bulanannya, setelah melihat evaluasi bulanan saya, ternyata dalam bulan itu saya cuman hadir satu kali saja tanpa alasan yang jelas dan tanpa konfirmasi, kontan Sang murabbi harus mengambil sikap. Dengan linacahnya Sang Murabbi menelfon kiri, kanan, atas, dan bawah. Sekedar ingin mengetahui apakah sebenarnya yang saya alami sehingga hasil evaluasi bulanan saya sedemikian parahnya...... Singkat cerita, akhirnya saya kembali kepelukan Sang Murabbi...
Diawal tahun ini banyak sekali yang mengingatkan, yang peduli dengan keadaan saya, Oh, terima kasih untuk semua itu... Dalam menapaki kehidupan ini jalannya tak selalu lurus-lurus saja, kadang kita akan melakukan hal-hal yang mungkin saja membuat keadaan kita tidak baik. Yah, bisa dibilang kesalahan.. ( Fitrah manusia ) tapi bukan berarti karena manusia fitrahnya melakukan salah dan khilaf sehingga kita membiarkan diri ini bergelut dengan fitrah itu, paling tidak kita menghindarinya atau meminimalisir keadaan itu. Teringat Taujih seorang ust, beliau mengatakan ada masanya kita akan Stagnant ( kalau kata kerennya sih Futur ), tidak masalah kalau kita futur tapi mempersiapkan diri dengan amunisi baru untuk melewati hidup ini melanjutkan semangat berdakwah.... Tapi kalau futur untuk selama-lamanya, sungguh tidak disarankan.. Ya, ada masanya kita harus berhenti sejenak, berhenti untuk merestart pikiran dan hati mencari semangat baru untuk bisa bertahan dijalur ini. Jangan pernah bertanya berapa kali kita futur, tapi bertanyalah kepada diri kita bagaimana caranya agar kita bisa bangkit dari kefuturan itu.
Ini nasehat untuk diri saya pribadi, sebagai bahan perbaikan. Dan bagi akhwat-akhwat diluar sana yang sering dapat teguran, anggap saja itu teguran dari seorang saudara yang ingin melihat saudaranya baik “ Innamal Mu’minuunah Ikhwa “ Sesungguhnya setiap muslim itu bersaudara. Jadi, sebagai saudara kita diwajibkan saling mengingatkan. Dan bagi Ikhwan-ikhwan menegurlah sacara ahsan, janganlah kebaikan kalian disalah artikan.
Selasa, 02 Maret 2010
Merestart Pikiran Dan Hati
Sabtu, 27 Februari 2010
Aku Dan Facebook ku
Kamis, 18 Februari 2010
Hari Ini sejarah baru telah saya ciptakan, Sejarah hidup yang kelak menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi perkembangan kedewasaan diri saya.... Akhirnya saya Minggat dari dunia PerFacebookan Indonesia,keputusan yang sangat berat untuk saya ambil pasalnya Facebook lah yang membuat saya bisa berbicara banyak tentang apa yang saya ingin utarakan ( Maklum saya bukan tipe orang yang gampang curhat sama orang lain, bahkan mama pun tak menjadi sasaran keluh kesah saya ) jika kejadian ini tidak terjadi mungkin sangat berat atau mungkin saya tidak pernah berfikir untuk meninggalkan aktifitas yang menemani saya saat pulang kerja,.,.,.,., berawal dari adanya seorang teman yang menegur saya karena saya banyak mengAdd (baca : menambahkan ) teman-temannya menjadi teman saya. . dan dari teman-temannya yang saya Add semua bertanya sama teman saya ini, mereka bertanya siapa saya ? karena Risih dengan pertanyaan itu ( Maklum teman saya ini belum Nikah... Sama dong.
Teman saya itu takut di Fitnah ada apa-apa dengan saya. Hm..Hm... Mungkin, ini hanya dugaan saya sementara nanti kalau ada kebenarannya saya nulis lagi deh ) dengan parasaan yang bimbang, kacau, dan Jengkel mungkin.. akhirnya tibalah pesannya dikotak masuk Facebook saya... teman saya itu menulis seperti ini ( Lebih dan Kurangnya mohon dimaafkan karena saya tidak begitu hapal dengan isi Pesan itu ) “......Assalamu Alaikum. Afwan Ukhti ( Saudariku ) , terpaksa ane ( Saya ) remove anti ( kamu )sebagai teman. Karena teman-teman ane yang anti Add, semua bertanya siapa anti. Tolong lebih selektif dalam memilih teman....”
Gubrak..... Mungkin bagi sebagian orang kalimat diatas biasa-biasa saja, tapi bagi saya itu kalimat yang mencabik-cabik relung-relung hati saya sebagai seorang wanita tepatnya sebagai Akhwat ( Afwan, Terlalu mendramatisir ). Coba diperhatikan kalimat “Tolong anti lebih selektif memilih teman” What???? Artinya teman saya yang Lebih Seribu orang itu asal-asalan dong, padahal karena selektifnya saya banyak mengabaikan permintaan pertemanan dari banyak orang. Lagian kan temannya itu hanya bertanya siapa saya,,,, Apa susah untuknya menjawab pertanyaan itu???? dengan perasaan yang datar akhirnya saya tak berfikr dua kali lagi untuk menghilangkan jejak dari Jejaring Sosial yang akhir-akhir ini menimbulkan kecemasan bagi banyak orang tua karena anak gadisnya diajak meninggalkan rumah oleh pria yang belum begitu dikenal, yang hanya dikenal lewat jejaring sosial Facebook.
Tapi, saya tak ada sangkut pautnya lho dengan kejadian dan isu-isu itu.... Ini Murni karena saya sudah ditegur sama teman saya itu... He... Kenapa Harus dia sech yang negur????? Kembali ke Pokok masalahnya.Okey.. Wahid...Itsnain....Tsalatsa...saya sebagai seorang akhwat merasa diremehkan, dalam hati saya bertanya-tanya, pasti Ikhwan ini mengganggap saya akhwat murahan,,,, akhwat gampangan karena banyak menambahkan Ikhwan sebagai teman ane didunia maya... Afwan yang namanya Maya, sampai harus membawa-bawa namanya. Akhirnya berlangsunglah peperangan lewat sms..... Ane yang tak sudi dianggap Akhwat murahan akhirnya menuliskan sebuah pesan singkat ke nomor 0813XXXXXXXX isi pesannya seperti ini.......Baca pesannya dulu yah..... Sabar........Nih Baru buka Hp...... Ini dia isi Pesannya “ Assalamu Alaikum.Wr.Wb.Afwan atas ketidaknyamanan Facebook antum ( kamu laki-laki ). Syukran sudah mengingatkan. Ane sudah remove semua teman-teman antum.Cuman mau Lihat Profilnya saja, karena profilnya tidak bisa dilihat kalau tidak di Add..Tidak lagi-lagi deh. Ane dah Taubat dari Facebook. Sekali lagi Afwan.....Riri.” Wah bukan pesan singkat yah namanya...Tapi pesan Panjang. Singkat cerita, akhirnya berakhirlah kisah-kisah ane bersama Facebook yang ane telah ane kelolah sejak tahun 2008 silam.
Jangan sebut saya Akhwat ( Sebut saja saya Ikhwan...he..he.. Just kidding ) kalau tidak mengambil hikmah dari peristiwa yang memilukan ini. Menurut saya ada begitu banyak Hikmah dibalik peristiwa yang Allah titipkan kepada kita untuk diselesaikan dan untuk selalu belajar tentunya...Pertama : saya merasa selama ini sudah diluar kendali berkomunikasi dengan banyak orang lewat dunia maya apalagi dengan Ikhwan ( Baca : Pria ), untuk itulah saya harus lebih bejaga – jaga dalam berkomunikasi, Kedua : NgeFacebook ternyata menyita banyak waktu kenapa waktunya tidak dipergunakan untuk hal-hal yang lebih penting, Ketiga : saya semakin jauh dari Jati diri saya sebagai seorang Akhwat, seolah-olah yang menjalankan Facebook saya itu adalah saya yang beberapa tahun lalu, saya yang belum berhijrah yang masih cerewet yang masih suka bergibah yang masih suka ketawa-ketiwi ditambah lagi suka memajang foto-foto narsis... Padahal Allah telah mempercayakan Hidayah yang begitu berharga ini ada dalam diri Saya sampai hari ini. Lantas nikmat mana yang hendak didustakan, Allah memberi Hidayah kepada kita namun dalam kesibukan diri sendiri kita membiarkan diri ini tersungkur dalam kesibukan yang mungkin tak bermanfaat bagi kita.
Oke Guys, bukan berarti Ngefacebook itu Gak ada manfaatnya apalagi sampai haram untuk kita mainkan tapi bagi orang beriman ( Semoga saya termasuk orang-orang beriman.... Kamu juga tentunya. Amin ) semua fasilitas yang kita dapatkan hendaklah membuat kita bisa lebih bermanfaat..... Ups, kepanjangan yah ceritanya??? Klo gitu sampai sini dulu yah. Saya mau bertapa dulu, bagi teman – teman yang masih aktif didunia Facebook semoga itu bisa membantu kalian dalam beraktifitas, tapi tetaplah Waspada !!!